Tanahindie menjadi salah satu dari 25 pameris di Pekan Seni Media 2018: Local Genius, di Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tengah, Palu, yang berlangsung 26 Agustus – 2 September 2018.
Kali ini, Tanahindie akan memamerkan karya animasi yang menvisualisasikan perkembangan enam puluh tahun Paropo, perkampungan di kawasan Panakkukang, salah satu wilayah di Kota Makassar yang berubah cepat, yang agaknya lantaran menjadi daerah pusat perekonomian.
Paropo merupakan salah satu kawasan bersejarah di Makassar yang dihuni oleh komunitas yang melestarikan beberapa kesenian rakyat, salah satu di antaranya teater rakyat Kondo Buleng.
Karya ini merupakan rangkuman penelitian Tanahindie sejak awal 2017 yang bertema “Halaman Rumah/Yard”. Dengan dukungan Stichting Doen dan Arts Collaboratory (Belanda), kolektif yang memfokuskan perhatian mereka para kajian urban ini berusaha menelisik menggunakan berbagai metodologi, alat, sumber, dan kalangan, seperti pencatatan, wawancara, sejumlah media rekam yang dengan melibatkan mahasiswa, seniman, pengacara, penulis, ibu rumah tangga, sampai dosen.
Ini menjadi salah satu bentuk upaya Tanahindie dalam berfokus pada soal pustaka dan mengarsipkan kota secara vernakular. Lantaran sumber-sumber visual terkait Makassar sangat jarang ditemukan sampai sekarang, Tanahindie menjadikannya tawaran lain sebagai media arsip, pengetahuan, dan pembelajaran semua kalangan.
Menggunakan media/teknologi animasi, karya ini terdiri dari perca dan serakan gambar di media daring dengan metode 3S (selancar-salin-susun) yang ’dijahit’ menggunakan seni grafis, seni bunyi, dll.
Usai memamerkannya di Pekan Seni Media 2018, Tanahindie berencana meluncurkan dan memperkenalkan hasil ini ke khalayak.
“Kami harap, karya ini menjadi ‘pintu’ mengobrolkan ke warga dan banyak kalangan untuk bersama mengobrolkan kota (Makassar) dan segala perkembangannya,” kata Anwar Jimpe Rachman, kurator karya ini.
‘Menciptakan’ Sejarah
Proyek ini semakin menguatkan Tanahindie untuk membuat dan menyusun cerita-cerita yang tersebar di banyak tempat di Makassar dalam sudut pandang vernakular atau sudut pandang warga tempatan.
Tanahindie merencanakan ini sebagai proyek pertama untuk proyek serupa yang akan mengundang sejumlah pihak untuk berpartisipasi.[]