Sirkuit 100 Tahun Musik Populer Makassar di RIC 2021

Rock In Celebes, salah satu ajang musik paling konsisten di Indonesia, segera hadir dalam format sirkuit musik. Pada edisi ke-12, RIC akan digelar sepuluh hari berturut-turut, 10-19 Desember 2021 di sepuluh tempat bersejarah di Kota Makassar dengan menghadirkan 100 nama pemusik, perupa, dll.

Model yang dikembangkan RIC pada 2021 itu merupakan respons atas terbitnya buku “Rock In Celebes dan 100 Tahun Musik Populer Makassar” (Tanahindie – Rock In Celebes, Desember 2021) karya Anwar Jimpe Rachman, yang merupakan hasil penelitian intensnya setahun penuh selama 2019-2020. Dalam ajang RIC, buku ini sekaligus akan dirilis.

“Penting bagi Rock In Celebes untuk menjadi tidak sekadar festival. Ia harus jadi beyond, menjadi juga sebuah gerakan kebudayaan. Karena itu, temuan-temuan yang terpapar dalam buku itu kami anggap perlu diperkenalkan ke khalayak,” ujar Hardinansyah Putra Siji, pencetus Rock In Celebes, dalam satu kesempatan pada Oktober lalu.

Buku itu menceritakan dinamika musik populer Makassar selama 100 tahun berdasarkan pelacakan Jimpe ke berbagai sumber arsip yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Ia juga mencari dan mengulik artefak seperti cakram padat, kaset, piringan hitam,juga literatur tentang perkembangan kota dan sejumlah footage dari masa kolonial.

Selain bahan-bahan berbau apak sejarah itu, sederet wawancara pun dilakukan oleh saksi sejarah, akademisi, para pelaku—warga biasa, orang belakang-panggung sampai para pemusik.Karenanya, buku ini dengan jelas mencatat dan merekam perkembangan kancah musik Makassar dan segala pergelutan para pelaku dan penikmatnya, termasuk kegembiraan, kesedihan, dan tentu tantangan yang membentang di hadapan mata.

Buku setebal 200-an halaman ini juga menjadi ruang arsip bagi RIC. Ajang yang digarap pada 2010 lewat bendera Chambers, toko pakaian yang aktif membangun jaringan komunitas dan membentuk ekosistemnya di Makassar sejak 2003, hingga membawa arena ini menjadi mandiri.

Dalam perjalanannya selama dua belas tahun, RIC berupaya bertransformasi, dari jadwal festival yang hanya sehari, menjadi dua hari, lalu berkembang selama empat hari, lantas tur ke antero Nusantara dengan menggebrak Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sumatera dengan penampil domestik hingga internasional. Bahkan, ketika pandemi, format luring pun tak terhindarkan bagi RIC. Lantas sampailah RIC menawarkan konsep yang lain lagi: sirkuit musik di 10 tempat berbeda yang bernilai historis bagi dunia musik Kota Makassar.

Transformasi ini tak lepas dari situasi pandemi yang belum selesai. Karena itu pula, RIC 2021 akan menerapkan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

Bagi yang berminat jadi pemesan awal buku ini, pantau terus informasi mutakhir di web rockincelebes.com dan seluruh platform media sosial Facebook, Twitter, dan Instagram di @rockincelebes.[]

Tim ArtefactID

Bagikan:
Pin Share

Tinggalkan Balasan