Seperti apa nasib kota di masa depan? Tentunya ini menjadi tanggung jawab bersama. Setidaknya peran seniman menjadi salah satu tumpuan terpenting. Kenapa begitu, karena bagaimanapun peradaban kota tidak bisa lepas dari nilai-nilai estetis di dalamnya. Baik dalam hal-hal yang filosofis, maupun terkait budayanya.
Sebagai bentuk dukungan kegiatan Ekspresi Seni Media di Ruang Publik, Yayasan Kesenian Prolog (Prolog Art Building) bekerja sama dengan Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Artist Talk dan Pertunjukan dengan tema Improve the City: Bunyi Gerak Visual pada Selasa, 30 April 2019, pukul 19.00 Wita di Benteng Rotterdam, Makassar.
Artist Talk dan Pertunjukan ini menampilkan seniman bunyi, gerak, hingga visual art, di antaranya: Myth, Fami Redwan, Juang Manyala, MuhfirAlena, Wisnu Cahyadi, ACDP, Bombo, Hendra Paola, Abdi Karya, Iyongdong Lahang, Teater Ketjil, Penari Angin, Kala Teater, dan Nara Lab.
Para seniman yang terlibat mengangkat isu tentang kota, dan mengekspresikan karyanya di ruang publik dengan berupaya mendokumentasikan perkembangan atau riwayat kota secara serius dan metodis. Improve the City sebagai sebuah pertunjukan seni kolaborasi lintas media: tari, teater, visual art, dan bunyi.
Narahubung:
Rahma (+62 821- 8903- 1265)
Sari Hidayat (+62 853- 9978- 9846)