Ramuan Nenek awalnya adalah proyek Kajian Etnobotani Medis yang dikerjakan Erni Aladjai bersama dengan herbalis, ahli botani, dan seniman sketsa. Keinginan Erni untuk melakukan kajian ini bermula dari cerita seorang kawannya yang meminum obat-obatan kimiawi untuk memulihkan tubuhnya pasca persalinan agar luka bekas persalinannnya lekas pulih dan bisa mengerjakan pekerjaan rumah seperti semula. Sayangnya, tidak hanya lukanya yang kering, air susu kawannya juga ikut mengering.
Pada Desember 2017, saat Erni melahirkan putra pertamanya secara alami, dia melakukan perawatan pasca melahirkan dengan meminum obat-obatan yang diambilkan oleh ibunya di hutan kampung halamannya di Kepulauan Labobo, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Dia pun mulai berpikir untuk membuat pengarsipan tentang ramuan itu, sebab di kampungnya merawat tubuh perempuan secara alami sudah mulai jarang dipraktikkan, padahal perawatan dengan tumbuhan menurutnya jauh lebih ramah bagi tubuh perempuan, apalagi untuk ibu yang sedang menyusui.
Akhirnya lewat Mardia Abd Karim narasumbernya, Erni dan tim mendapatkan informasi tentang tumbuh-tumbuhan botani di desanya, cara meracik tumbuhan itu menjadi ramuan dan bagaimana ia dipraktikkan bagi tubuh perempuan pasca persalinan. Selama kurang lebih delapan bulan mengerjakan proyek kajian ini, semua data yang telah didokumentasikan itu diarsipkan ke dalam buku yang diberi judul Ramuan Nenek: Pengalaman Perawatan Tradisional Pasca Persalian Suku Banggai.
Sejalan dengan itu, Memodapur sebagai sebuah inisiatif yang dibuat untuk meneliti kehidupan sehari-hari yang kompleks, dengan menjadikan dapur sebagai pintu masuk, percaya bahwa ketika semua hal berawal dari rumah, dapur adalah titik pertama semua itu bermula. Sebagai agenda pembuka, Memodapur mengajak Erni Aladjai untuk mendiskusikan buku Ramuan Nenek yang telah dikerjakannya.
Buku yang tidak hanya membahas ramuan, tetapi juga menelisik perkembangan dan perubahan yang perlahan terjadi akibat dari dampak informasi dan iklan di televisi. Kehadiran produk-produk instan berupa obat-obatan dan susu formula yang dijual lewat iklan televisi, yang akhirnya dianggap sebagai satu bentuk “kemajuan” dalam perawatan perempuan dan konsumsi anak-anak balita. Fenomena yang menjalar dan merasuki pikiran warga kota hingga di Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah.
Buku Ramuan Nenek akan dibincangkan dalam Memodapur yang secara perdana juga akan diperkenalkan kepada khalayak di Halaman Kampung Buku, Jalan Abdullah Daeng Sirua 192 E, Makassar, pada Rabu, 12 Februari 2020. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis. Sampai jumpa teman-teman!