Episode ini merupakan hasil wawancara peserta program penulisan dan penelitian “Menghambur Menyigi Sekapur Sirih” bersama narasumbernya. Program ini menjadi salah satu agenda menuju Makassar Biennale 2021—Maritim: Sekapur Sirih, yang berlangsung di enam kota yaitu Makassar, Bulukumba, Parepare, Pangkep, Labuan Bajo, dan Nabire.
Pada episode art.e.fact podcast kali ini, Siprianus Bunai, praktisi daun gatal, menceritakan pengalamannya menggunakan daun gatal selama 25 tahun, juga bagaimana masyarakat suku Mee di Papua memandang daun ini. Obrolan podcast sesi ini merupakan penelitian Nomensen Douw, salah satu peserta program “Menghambur Menyigi Sekapur Sirih” di Nabire. Dengarkan cerita lengkapnya di #artefactpodcast episode “Daun Gatal: Riwayat Pemulihan Diri”.
Selengkapnya, pantau episode lain siniar art.e.fact di Anchor FM: https://anchor.fm/artefact7 dan Spotify: https://spoti.fi/3keTRNn
Pengarsipan dalam bentuk audio ini tidak kami batasi hanya pada proyek yang kami kerjakan. Tim kerja ArtefactID juga mengundang Anda semua menyumbangkan berkas (file untuk kami bantu olah dan arsipkan di situs ini).