Memacu Adrenalin lewat Eksplorasi Gerak Ketubuhan

Catatan Pembuka Yudhistira Sukatanya

Hal terpenting dari kegiatan Temu Karya Tari Indonesia tahun 2022 adalah penampilan karya tari dari koreografer 4 kota (Makassar, Surabaya, Solo dan Padang) ditambah bonus workshop tari setengah hari. 

Penampilan tersebut dapat menjadi wacana dalam proses perbincangan interaktif, sedang workshop jadi ajang pembelajaran dan transformasi pengetahuan dan keahlian. Event ini juga sekaligus menjadi referensi bagi pengembangan pendidikan seni tari di Makassar khususnya dan Sulawesi Selatan umumnya.

Apa yang bakal hadir dalam penampilan para koreografer yang rerata sudah memahatkan nama di khasanah tari Indonesia? Bagaimana pula pelaksanaan workshop penataan karya tari yang mengacu pada berbagai khazanah seni budaya tradisional ke dalam wujud kontemporer? Bagaimana melihat, mendiskusikan wacana dan karya itu? 

Gugus pemikiran dan pertanyaan tersebut menyeruak dari pantauan atas atmosfir kekayaan bidang koreografi yang teriming-iming bakal terjadi. Diketahui bahwa dalam kurun waktu yang cukup lama telah terjadi bebarapa kesenjangan pada berbagai hal yang sungguh kian memprihatinkan, dalam konteks perkembangan seni tari Indonesia utamanya di Makassar. Untuk Makassar, Sulawesi Selatan, diketahui bahwa pada masa kini tidak cukup banyak “menghadirkan” koreografer-koreografer muda Makassar pasca Ira Fay dan Ridwan Aco yang mampu menampilkan karya di level nasional apalagi internasional. 

Pembacaan pada permasalahan tersebut memotivasi Departemen Agama, Seni dan Budaya, Ikatan Kerukunan Alumni Jogjakarta SULSELBAR (IKAJOSS) bekerja sama dengan Lembaga Seni Budaya Balla` Mangkasara’ yang diprakarsai para akademisi dan seniman seni pertunjukan berupaya untuk membuat program implementatif. Menjalin kerjasama antara seniman Makassar dengan seniman beberapa kota di Indonesia, guna melaksanakan program pertunjukan, workshop, berskala master class, menstimulasi karya-karya baru dalam presentasi karya-karya inovatif. 

Selain itu, dalam event ini juga akan mengelaborasi teknologi komunikasi digital yang memungkinkan dapat dimanfaatkan oleh seniman untuk terus berkarya di tengah pandemi global ini, dengan mengharap apresiasi yang luas dijagad digital. Keberadaan teknologi digital sesungguhnya dapat  memberikan kemungkinan “bahasa baru” guna mengartikulasikan gagasan, tubuh, dan koreografi, dalam konteks virtual. Namun di sisi lain, tak dipungkiri bahwa tetap ada pula keinginan agar tetap memelihara pengalaman keintiman fisik serta kesinambungan ruang-waktu antara pertunjukan dan penonton tetap harus terus dibangun. Inilah yang dipertemukan dalam Temu Karya Tari Indonesia 4 Kota tahun 2022.

Dengan hadirnya event tersebut di atas, maka terbukanya peluang terciptanya ruang-ruang kreasi baru, pemanfaatan strategi baru dalam penciptaan, maka diharapkan akan mendorong dan menggerakkan para pencipta tari kontemporer untuk terus berkreasi. Upaya ini juga menjadi salah satu cara atau jalan baru untuk terus berkomunikasi dengan penonton agar tetap bisa mengakses, mengalami, mengapresiasi, dan memandang tari secara pantas. Meski ada realitas lain yang tak tertolak, jelas tidak akan pernah sama efeknya ketika saat tari dihadirkan langsung di atas panggung dibanding secara virtual maupun hybrid. Tetapi perpaduan antara pola panggung dan pola penampilan di media digital justru dapat menjadi solusi terciptanya ide-de kreatif baru dan menjaring penikmat seni yang juga baru dalam skala tak terbatas ruang dan waktu hingga konteks global.

Sekali lagi, program-program tersebut tentu didesain agar lebih tearah sebagai upaya peningkatan potensi para seniman muda Makassar dalam pembelajaran kritis, inovatif, kreativ sekaligus rekreativ guna menginisiasi kelahiran karya-karya koreografi baru. Tentu diinginkan hadirnya beragam karya yang memiliki latar kultur yang beragam pula. Karya tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. 

Sebagai catatan akhir, bagi segenap partisipan agar dalam pemanggungan karya cipta tari diatas panggung kali ini agar disesuaikan dengan konsep protokol kesehatan. Penyajian karya akan dikombinasikan dalam tampilan secara hybrid- pola pertunjukan live dan live streaming. Nah, inilah saatnya memacu adrenalin kreativitas lewat eksplorasi gerak ketubuhan. Ayo!

Bagikan:
Pin Share

Tinggalkan Balasan