Makassar Biennale 2023 meluncurkan program baru, berupa kolaborasi dengan sejumlah pemusik di Makassar. Program bernama Klab Musik (Kelola Berkelanjutan Musik) diharapkan menjawab tantangan internal MB untuk mengelola program yang diproyeksikan menjadi mandiri.
“Makassar Biennale berusaha untuk bermain lebih luas, tidak selesai mencari. Platform ini dicita-citakan tidak hanya sekali ini, tapi kami merencanakan memakai metode kerja bersama ini terus menerus—dalam jangka waktu yang panjang. MB ingin menjadi musisi juga ambil bagian dari MB,” jelas Direktur MB, Anwar Jimpe Rachman.
Proyek uji (pilot project) ini dimulai dengan bekerja sama dengan tujuh pemusik dari beragam genre, yakni Bunyi Waktu Luang, D’Elite, Frontxside, Hirah Sanada, Minor Bebas, Pelantun Keroncong, dan Vinale.
Ketujuh seniman musik ini diminta oleh MB untuk membuat karya musik baru dalam bentuk musik dan lagu yang merespons hasil penelitian lima kota penyelenggara MB 2023, Riwayat Gunung dan Silsilah Laut: Sejarah Baru tentang Air, Perkampungan, dan Migrasi di Makassar, Nabire, Labuan Bajo, Parepare, dan Pangkep.
Dalam rancangannya, karya-karya musik ini akan didistribusikan ke platform online dan rilisan fisik dalam bentuk album kompilasi. Para seniman juga menyajikannya untuk publik pada malam pembukaan MB 2023 pada 9 September 2023 dan malam penutupan MB di Makassar.
Indhar Saputra, vokalis Frontxside, menyambut gembira proyek ini. “Kami terpanggil dan tertantang oleh ajakan kolaborasi dengan MB. Ini bentuk saling support antara pemusik di Makassar dan MB, baik promosi, panggung, dan bentuk lainnya.”
Radit, punggawa Minor Bebas, menyatakan bahwa visi kolaborasi ini adalah sebentuk kerja berkelanjutan, khususnya pasca pandemi, masa ketika kegiatan dan banyak karya musisi tertunda. “Melibatkan ‘non-musisi’ menjadi satu kegiatan yang menarik. Tinggal membicarakan sisi teknis dan pola-pola kerja selanjutnya.”
Sementara itu, Aqil, personil kelompok hiphop D’ Elite, mengatakan program ini sebuah terobosan bagus karena di Makassar sepertinya belum terlalu mengenal genre hiphop. “Ini kesempatan bagi D’Elite maupun masyarakat luas untuk memperkenalkan genre yang kami usung selama ini.”
“Sebagai musisi yang tergolong baru, ajakan kolaborasi ini sebagai apresiasi. Kesempatan untuk memperkenalkan bentuk musik baru yang dibawakan, juga memperkenalkan bahwa ‘musik’ tidak harus lekat dengan panggung,” tanggap Hirah Sanada.