Artikel

  • Bunyi Tana Tiga Masa

    Pada mulanya dua batu diadu seperti bunyi hendak memantik api. Bunyi batu itu diadu dengan tempo makin cepat. Setelah itu, terdengar benturan bambu dalam tempo serupa. Lalu bebunyian lain turut menyertai benturan batu dan bambu itu. Mulai dari gesekan serupa kaki menyeka daun-daun kering, suara air mengalir, hingga teriakan “eii” dari seseorang yang sedari tadi…

    Read more

  • ArtefactId Luncurkan Seri Siniar

    Sebagai upayanya membentuk diri sebagai ruang arsip dunia seni rupa kawasan Sulawesi bagian selatan dan barat, ArtefactID mulai hari ini meluncurkan arsip audio berupa seri siniar (podcast) perbincangan yang berkaitan dengan seni rupa dan soal-soal yang melingkupi sekitarnya. Pada episode perdana, ArtefactId menyajikan rekaman panel Simposium Makassar Biennale (MB) 2019 bertajuk “Hulu, Hilir, dan Masyarakat…

    Read more

  • Panggilan Terbuka: Proposal Karya Normal Baru

    Sebuah kerja sama Jakarta Biennale, Biennale Jogja, dan Makassar Biennale Panggilan Terbuka: Proposal Karya Normal Baru Situasi krisis yang disebabkan pandemi global COVID-19 memberikan tantangan baru, tak hanya bagi Jakarta dan Indonesia, tetapi juga seluruh dunia akan sebuah masa depan di mana kondisi kemanusiaan menjadi begitu rentan akan hadirnya ancaman biologis, seperti virus dan mutasi-mutasi…

    Read more

  • Pasang Surut Citra dan Kata

    Seorang lelaki bercelana dengan balutan kain putih dan kaus abu-abu mengatur langkah melewati kerumunan orang yang duduk di atas bekas spanduk. Ia menghadap ke barat dengan membawa seekor ikan cakalang selebar telapak tangan orang dewasa. Sebuah stand mic telah tegap berdiri di atas jalan raya yang dipakai jadi panggung. Ia meletakkan ikan lalu meninggikan stand…

    Read more

  • Imigran, Difabel, dan Keserakahan

    FENOMENA gelombang pengungsi sejak awal abad ke-21 memunculkan seabrek persoalan berskala global. Beragam faktor mendasari fenomena ini, mulai dari perang, konflik sumber daya alam berkepanjangan, dan ‘krisis’ pada suatu wilayah tertentu (negara) yang berujung pada ketidakamanan dan ketidaknyamanan sehingga melahirkan jutaan manusia berpindah dan melintasi satu negara ke negara lain. Seiring proses perpindahan para pencari…

    Read more

  • Unjuk Rasa Warisan Nenek

    Makanan dapat digolongkan sebagai seni, apabila makanan hadir untuk dikonsumsi manusia yang terwujud dalam pengalaman makan. Melalui pengalaman makan yang menghayati dan intim (aesthetic engagement), berbagai makna dapat digali oleh manusia. Keberadaan makna inilah yang dapat menjadikan makanan dapat dikategorikan sebagai seni. Berbeda jika makanan hadir sebagai seni dekoratif di mana makanan hadir sebagai tampilan,…

    Read more

  • Hanya dari Enam Meter Tembok

    Beberapa bangkai kapal kayu terlihat di tepi pantai Pelabuhan Cappa Ujung, Parepare, sekitar 150-an kilometer dari Kota Makassar. Di buritan kapal yang masih tersisa, anak-anak kecil kerap beradu gaya lompat di atas bangkai kapal itu. Beragam gaya dipraktikkan. Dari gaya terbang ala Supermen, sampai gaya tak karuan: ketika dada langsung menghantam permukaan laut. Saya pernah…

    Read more

  • Indo Grafiti Day di Parepare

    Bertepatan persiapan bedah buku “Bertahan di Tengah Gempuran Budaya Massa” karya La Oddang To Sessungriu di Gedung Taumalebbi Parepare, saya bersama kawan bernama Ian berjalan kaki menuju lokasi pelaku street art (grafiti dan mural) Parepare yang hanya berjarak satu blok dari Gedung Taumalebbi. Saya bertemu dengan para bomber (sebutan untuk pelaku street art) sedang membuat…

    Read more

  • Bulan Sepotong Semangka di Atas Benteng Baru

    TIGA ATAU empat kali perkelahian kecil terjadi malam itu di Rockfort, Kompleks Ruko New Zamrud No. C1, Jalan Andi Pangerang Pettarani, Makassar. Semuanya bermula oleh dua orang yang bergoyang sampai berbenturan, kala musik masih menggedor-gedor gendang telinga. Kalau sudah begitu, lingkaran kerumunan buyar sebentar, beberapa orang melerai, tapi sesaat kemudian lebih banyak yang bertepuk tangan.…

    Read more

  • “Ramuan Nenek” dalam Memodapur

    Ramuan Nenek awalnya adalah proyek Kajian Etnobotani Medis yang dikerjakan Erni Aladjai bersama dengan herbalis, ahli botani, dan seniman sketsa. Keinginan Erni untuk melakukan kajian ini bermula dari cerita seorang kawannya yang meminum obat-obatan kimiawi untuk memulihkan tubuhnya pasca persalinan agar luka bekas persalinannnya lekas pulih dan bisa mengerjakan pekerjaan rumah seperti semula. Sayangnya, tidak…

    Read more