Makassar Biennale 2023
-

Berharap Tidak Ada Timba Terakhir di Bujung Lempa
Bermula ketika mencari rumah Haji Harun di Kampung Banggae untuk keperluan wawancara mengenai aktivitasnya sebagai punggawa di pelelangan ikan di Kali Bone. Waktu itu, pada pekan pertama Agustus, petang sudah mengadang sepulang dari sana, di depan mata bentangan jalur kereta seperti benteng menghalangi pancaran jingga matahari yang akan terbenang. Di sisi kanan jalan tampak hamparan persawahan yang menyisakan tanah…
-

Press Release Makassar Biennale 2023
Makassar Biennale (MB) segera digelar dan dibuka pada 9 September 2023. Ajang seni rupa internasional dengan tema abadi Maritim ini akan berlangsung hingga 30 Oktober 2023. Agenda residensi, pameran, lokakarya, wicara seniman, simposium, dan beragam program lainnya akan diisi oleh seniman, praktisi, dan warga di lima kota, yakni Makassar, Pangkep, Parepare, Labuan Bajo, dan Nabire. Berbeda dengan…
-

Riwayat Gunung dan Silsilah Laut: Sebuah Per-ingat-an
Catatan pemandu diskusi dan peluncuran buku “Riwayat Gunung dan Silsilah Laut” oleh Yermias Degei Prolog Buku ini berjudul “Riwayat Gunung Silsilah Laut: Sejarah Baru Tentang Air, Perkampungan, dan Migrasi di Makassar, Nabire, Labuan Bajo, Parepare, dan Pangkep“. Judul yang menarik. Pertanyaan yang muncul di pikiran saya ketika membaca judul buku ini adalah, “Kok gunung ada riwayat dan…
-
Kisah-Kisah Air yang Pernah Ada
Riwayat Gunung dan Silsilah Laut: Sejarah Baru tentang Air, Perkampungan, dan Migrasi di Makassar, Nabire, Labuan Bajo, Parepare, dan Pangkep | ISBN: 978-623-90129-4-6 | Makassar Biennale – Tanahindie | Maret 2023 | xi + 156 hal Memori masa kecil saya di kampung dibuka oleh ingatan saat mandi dan mencuci di sungai. Kampung nenek, Desa Tabo-Tabo,…
-

Mendenyutkan Lagi Obrolan tentang Karts Maros-Pangkep
“Bila karya kreatif terasa seperti anak asing yang terdampar di Sulawesi Selatan, itu karena ada sejarahnya. Bila orang-orang yang terlibat menghasilkannya sulit menemukan tempat sebagai bagian sah dari masyarakat, itu karena ada kekuatan besar yang mencegahnya.” Ungkapan mendasar Nurhady Sirimorok seperti menjerat sekaligus mengantar tiga pemantik memasuki cakupan diskusi yang lebih terbuka. Ady Supriadi, misalnya, pegiat karst…
-

Present Continuous / Sekarang Seterusnya Dibuka untuk Publik Pada Januari 2022 di Museum MACAN
Museum MACAN akan membuka pameran Present Continuous / Sekarang Seterusnya secara fisik pada hari Sabtu, 15 Januari 2022. Diluncurkan pada bulan September 2021, Present Continuous / Sekarang Seterusnya adalah proyek kolaboratif yang diinisiasi dan diorganisasi oleh Museum MACAN, bekerja sama dengan lima organisasi seni kontemporer dari seluruh Indonesia: Biennale Jogja, Indeks, Jatiwangi art Factory, LOKA,…