Karst
-
Me-Rupa-kan Amatan
Saya berjumpa dengan personel Pangkep Book Party (PBP) pada pekan akhir Juli lalu, kesepakatan bertemu tersaji usai membangun percakapan melalui pesan WA mengenai ajakan terlibat dalam program yang bakal digelar awal Agustus di Makassar. Semuanya berlangsung cepat saja akibat perubahan jadwal kegiatan yang seharusnya digelar pada September atau Oktober. Setelah terhubung melalui ruang daring Zoom…
-
Berharap Tidak Ada Timba Terakhir di Bujung Lempa
Bermula ketika mencari rumah Haji Harun di Kampung Banggae untuk keperluan wawancara mengenai aktivitasnya sebagai punggawa di pelelangan ikan di Kali Bone. Waktu itu, pada pekan pertama Agustus, petang sudah mengadang sepulang dari sana, di depan mata bentangan jalur kereta seperti benteng menghalangi pancaran jingga matahari yang akan terbenang. Di sisi kanan jalan tampak hamparan persawahan yang menyisakan tanah…
-
Mendenyutkan Lagi Obrolan tentang Karts Maros-Pangkep
“Bila karya kreatif terasa seperti anak asing yang terdampar di Sulawesi Selatan, itu karena ada sejarahnya. Bila orang-orang yang terlibat menghasilkannya sulit menemukan tempat sebagai bagian sah dari masyarakat, itu karena ada kekuatan besar yang mencegahnya.” Ungkapan mendasar Nurhady Sirimorok seperti menjerat sekaligus mengantar tiga pemantik memasuki cakupan diskusi yang lebih terbuka. Ady Supriadi, misalnya, pegiat karst…