2019

  • Ujung Bulu Melayar: Mengalami dan Mengaktivasi Ruang Baru Bersama Teater Kampong

    Achmad Dharsyaf Pabottingi, akrab disapa Om Cacca’, salah satu pendiri Teater Kampong bersama beberapa anggota Teater Kampong lainnya berdiri di depan panggung utama Tarungku Toae, sebutan bangunan eks penjara di Bulukumba yang dibangun pada tahun 1917. Om Cacca’ mengajak kami berkumpul dan memandu kami keluar dari bekas tahanan ini menuju jalan raya. Saya tidak tahu…

    Read more

  • Jurnal Residensi Emba Na: Dari ‘Penjara’ ke Penjara

    Remaja dan kelabilan merupakan dua hal yang cukup akrab dalam pembicaraan orang-orang dewasa. Kedua hal ini dijaras oleh jurus-jurus media yang lantas memberitakan kenakalan-kenakalan remaja dewasa ini, mulai narkoba, tawuran, hingga pembegalan. Kecenderungan remaja ini dilatari oleh fase hidup mereka yang sedang dalam proses mencari identitas diri dan menyalurkan hasrat mereka, sebab di usia ini,…

    Read more

  • Menyisir Masyarakat Pesisir

    “…Kekasih hari ini aku ingin bercerita. Tentang nelayan yang menjual perahunya, mengubah lajur hidupnya. Sebab terampas laut dan gelombangnya…” Sombanusa, “Kepada Kekasih” Seratus enam puluh juta (60 persen) penduduk Indonesia mendiami wilayah pesisir. Fakta ini, diterjemahkan Presiden Indonesia, Jokowi, dalam visinya yang disampaikan pada tahun 2014 di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-9 East Asia Summit…

    Read more

  • Masa Depan Ekosistem Musik Makassar

    “Untuk konteks Makassar, semestinya kita tidak hanya tahu bagaimana cara bermain musik, tetapi juga mendiskusikan ekosistem musik di Makassar agar bisa terus berkembang Juang Manyala, Program Director Prolog Fest 2019 Perbincangan mengenai ekosistem musik lokal memang belum banyak terjadi. Hadirnya “Makassar Music Conference” sebagai bagian utama dari Prolog Fest 2019 yang berlangsung di Benteng Fort Rotterdam, Makassar, 17 Agustus…

    Read more

  • Makassar Biennale 2019 Hadir di Penjara Tua Bulukumba

    Sekitar jam setengah delapan malam, beberapa pemuda berdiri di Tarungku Toae, bekas penjara tua Bulukumba, yang berlokasi di perempatan lampu merah Jalan Sudirman. Mereka memastikan orang-orang memarkir motornya dengan rapi, setelah itu mengantar mereka masuk melalui terowongan kecil yang dilukis dengan motif batu merah, menuju halaman Tarungku Toae yang telah dipadati ratusan orang. Di Tarungku…

    Read more

  • Menangkap Cahaya-Cahaya Sungai Mandar

    “Ada dunia yang penuh pengalaman, yang melebihi dunia orang yang agresif, yang melebihi sejarah, dan yang melebihi ilmu pengetahuan. Keadaan kualitas alam dan ungkapan seni yang hebat sama-sama sulit untuk diterjemahkan. Kita hanya mengerti sebatas kedalaman jiwa dan pemikiran kita.”  Ansel Adams Fotografi secara umum diartikan sebagai proses menulis atau melukis cahaya. Secara lebih luas,…

    Read more

  • FindArt Space dan Mitos Buaya di Sungai

    “Visual tidak penting. Yang lebih penting adalah bahagia” Ahmad Anzul Konsepsi tentang apresiasi seni seringkali menjebak kita melihat segala sesuatu hanya sebatas visual saja. Lantaran terpaku pada daya pesona visual, kita lupa masuk ke dalam karya yang oleh Ahmad Anzul disebut sebagai pintu untuk melihat hal-hal yang lebih luas dibicarakan untuk menjangkau kemungkinan-kemungkinan yang lain.…

    Read more

  • Menjahit Seni Rupa dan Musik

    Membahas keterkaitan musik dan seni rupa acapkali membuat kita terjebak dengan memisahkan keduanya sebagai dua disiplin ilmu yang berbeda. Musik dengan audionya dan seni rupa dengan visualnya. Padahal, ketika diletakkan sebagai satu kesatuan pengetahuan, keduanya saling mengikat dan menjadi pintu untuk membaca informasi yang ingin disampaikan, atau gagasan yang tertaut di dalamnya. Cukup sulit di…

    Read more

  • Reinventing Narration in Museum

    New Order regime’s influence through “Green Revolution” program demanded the presentation of  the text for the collection of Museum La Galigo which informs that sago was used as an “alternative” food for people of Sulawesi Selatan. In fact, in Luwu Regency, Sulawesi Selatan, which situated around 367 km from Makassar City, in the past, people…

    Read more

  • Menarasikan Ulang Museum

    Pengaruh kebijakan rezim Orde Baru lewat program Revolusi Hijau mereprensentasikan penyajian teks koleksi Museum La Galigo yang menyebutkan bahwa sagu sebagai makanan “alternatif” masyarakat Sulawesi Selatan. Di Kapubaten Luwu di Sulawesi Selatan yang berjarak sekisar 367 kilometer dari Kota Makassar, dulunya masyarakat di sana menjadikan sagu sebagai makanan pokok dan komoditas andalan, lantaran memiliki peranan…

    Read more