Mengisi Spasi

Ketika Nadiem Makarim mendirikan Gojek pada tahun 2010 lalu, guncangan hebat kedua melanda pengusaha angkutan di Indonesia. Di Makassar, angkutan kota yang lazim disebut pete-pete segera makin sepi penumpang. Bangku-bangku penumpang angkot berwarna biru ini sudah sepi sejak hantaman pertama datang dari jasa pembiayaan kendaraan, ketika warga diberi kemudahan akses memiliki kendaraan pribadi. Hingga Oktober 2018, jumlahnya mencapai 1.563.608 unit (celebesmedia.id). Dengan merata-ratakannya dengan jumlah penduduk Makassar 1.671.001 jiwa (rakyatku.com), berarti nyaris setiap jiwa penghuni Makassar memiliki kendaraan.

Bagaimana keadaan sebenarnya di dalam pete-pete? Adakah yang berubah setelah dihantam dua gelombang besar tersebut? Bila pun keadaan sudah bersalin rupa, bagaimana situasi yang sebenarnya?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang berupaya dijawab oleh Aziziah Diah Aprilya dalam karya yang ditampilkannya dalam pameran “Spasi”. Deretan pertanyaan sederhana tersebut juga yang menjadi tuntutan utama bagi Zizi, panggilan akrabnya ketika mengikuti residensi intens di Tanahindie dalam proyek penelitian dan penulisan “Anak Muda dan Kota” 2018 lalu. Karya-karya visual ini kemudian terbit dalam Kota Diperam dalam Lontang/City Soaked in Drinking Stall (Tanahindie Press, 2018), buku dwibahasa kumpulan tulisan hasil penelitian dan penulisan sekelompok anak muda terkait studi urban.

Namun penting dicatat bahwa proyek penelitian itu sejatinya adalah bagian dan bentuk upaya Tanahindie membuka ruang bagi seniman-seniman muda untuk berdialog dengan khalayak yang lebih luas. Saya selalu yakin, pengalaman masa yang lebih dini akan mematangkan dan menguatkan fondasi sang seniman di hari-hari yang kelak.

Zizi juga telah berhasil mengisi spasi pameran fotografi yang demikian lebar di Makassar. Pameran ini pun melipur satu jeda cukup panjang inisiatif-inisiatif terkait fotografi. Pameran paling intens di Makassar, bahkan menjadi seperti agenda tahunan, adalah pameran yang digagas Galeri Foto Jurnalistik Antara.

Spasi ini sudah diketuk—sambil merawat spasi lainnya yang kelak.

Anwar Jimpe Rachman

Kurator

Tautan katalog “Spasi” di bawah ini:

Bagikan:
Pin Share

Tinggalkan Balasan